Yamaha Riding Academy 2011 Gelombang II digelar di sirkuit Sentul, Bogor, mulai 11 – 14 Juli 2011.
Jika Gelombang I diikuti 18 pebalap dari Region I Sumatera dan Region II Jawa, maka Gelombang II diikuti 20 pebalap dari Region Kalimantan, Sulawesi, Bali/Lombok, serta ada tambahan dari Sumatera.
Para pebalap berusia 13 – 18 tahun ini ditempa fisiknya, diajari mengenal karakteristik sirkuit permanen menggunakan sportbike, serta rolling speed, teknik start, serta simulasi balap.
Mereka tidak hanya diajari menaklukkan sirkuit permanen tetapi juga diberi materi dasar motocross.
“Saya sangat senang karena diajari teknik yang benar membalap di sirkuit dan offroad,” kata Ferry Nahdian Furqan, pebalap dari Banjarmasin. “Sebelumnya saya tidak pernah mendapatkan ilmu seperti ini.”
Ferry merupakan salah satu pebalap. Usianya menginjak lebih dari 12 tahun. Ferry membalap di Kejuaraan Nasional (Kejurnas) dan Daerah (Kejurda) dengan prestasi juara 3-5.
“Saya tertarik menjadi pebalap karena dulu pernah melihat Doni Tata Pradita dan Hokky Krisdianto membalap di Binuang,” kenangnya.
“Tapi saya ingin menjadi Jorge Lorenzo,” tekadnya.
Setiap pebalap menggunakan Yamaha V-Ixion mengelilingi sirkuit Sentul dan sirkuit go-kart Sentul. Bagi pebalap-pebalap muda yang telah memenuhi syarat fisik maka dipersilakan menggunakan Yamaha R6.
“Setiap pebalap harus cepat mengenali dan beradaptasi dengan sirkuit di mana pun mereka balapan,” kata Saeful Anwar, Supervisor Marketing Communication & Community Management PT Yamaha Motor Indonesa. “Biasanya, mereka yang banyak tanya adalah pintar.”
Majalah Otomotif Online by. Dapurpacu.com
